NPM : 2A213363
TULISAN : SOFTSKILL
SOSIOLOGI DAN POLITIK #
DOSEN : METI
NURHAYATI
Penyalahgunaan
Narkoba oleh Generasi Muda Penerus Bangsa
Salah satu masalah di Indonesia yang hangat untuk diperbincangkan seputar
kehidupan para remaja adalah narkoba. Siapa yang tidak mengenal narkoba? Benda
yang mematikan. Banyak cara untuk menggunakannya. Bisa dihisap, disuntik, atau
diminum. Cara mendapatkannya sangat mudah, karena sudah tersebar di seluruh
dunia dan banyak para oknum yang menjualnya. Korban narkoba tidak memandang
kalangan dan usia. Apabila sudah sekali mencoba, maka tubuh akan bereaksi oleh
efek candu. Mengapa hal itu bisa terjadi? Perlu kita ketahui, bahwa narkoba
mengandung zat adiktif yang fungsinya adalah sebagai candu, sama halnya seperti
rokok. Perokok aktif sangat berpotensi untuk mengonsumsi narkoba, oleh sebab
itu rokok dan narkoba mempunyai keterkaitan. Sangat disayangkan apabila remaja
penerus bangsa mengonsumsi dua hal tersebut, terutama narkoba yang efeknya
sangat dahsyat dan dapat menyebabkan kematian.
Sebenarnya, narkoba adalah obat yang digunakan oleh para dokter untuk membius
pasien dan juga sebagai obat penenang dengan dosis yang sudah ditentukan. Jika
digunakan dengan dosis yang tidak semestinya, maka akan mengganggu sistem
syaraf pusat yaitu otak, fisik, psikis atau jiwa, dan fungsi sosial. Akibatnya,
pemakai akan mengalami efek seperti berikut: Halusinogen, yaitu efek
narkoba yang membuat pemakai merasakan halusinasi yang tinggi. Melihat suatu
hal atau benda yang sebenarnya tidak nyata. Stimulan, yaitu efek narkoba
yang mengakibatkan kerja organ tubuh seperti jantung dan otak menjadi lebih
cepat dari biasanya. Depresan, yaitu efek narkoba yang menekan sistem
syaraf pusat dan mengurangi fungsional tubuh, sehingga pemakai merasa tenang
bahkan tertidur dan tidak sadarkan diri. Adiktif, yaitu efek narkoba
yang menimbulkan rasa candu (keinginan mengonsumsi secara terus-menerus).
Namun, hal itu tidak menjadi halangan bagi para pemakai untuk mengonsumsi
barang haram tersebut, Para pemakai narkoba khususnya remaja menganggap narkoba
adalah penyelamat hidup mereka. Mereka mencari kesenangan dari peliknya hidup
dengan cara yang salah. Miris memang, mengingat remaja yang menjadi penerus bangsa,
justru merusak masa depan dan harapan bangsa.
Banyak faktor yang mempengaruhi para remaja untuk mengonsumsi barang haram
tersebut. Mulai dari coba-coba, kurang perhatian orangtua, lingkungan yang
buruk, dan pengaruh teman sebaya. Mula-mula, kurangnya perhatian dari orangtua
maupun keluarga yang tidak harmonis, membuat remaja mencari kesenangannya
sendiri di dunia luar. Di lingkungan yang buruk, remaja terjebak kemudian
berteman dengan teman sebaya dan mulai terseret oleh arus pergaulan bebas.
Remaja pun mempunyai teman sebaya yang dianggap mempunyai nasib yang sama.
Mereka menjelajah mencari jati diri dan keluar dari kehidupan yang memuakkan
dan membuat dunianya sendiri. Kemudian, bertemu dengan orang yang menawarkan
benda asing, yaitu narkoba. Karena merasa penasaran, mereka mulai mencobanya
dan hanyut oleh candu narkoba yang semakin membawa mereka ke jalan yang
menyesatkan. Semakin tersesat dan menghalalkan segala cara agar dapat menikmati
narkoba.
Mereka tidak dapat berfikir dengan jernih, tidak dapat
membedakan mana yang benar dan yang salah. Otak mereka telah diracuni, mata
hati mereka telah di butakan oleh satu hal, yaitu nakoba. Mulai saat itu mereka
menjadi orang lain dan kehilangan jati diri. Bahkan mereka tidak lagi mengingat
Tuhan. Dunia mereka hanyalah satu, yaitu narkoba. Seakan narkoba adalah harga
mati. Sangat banyak dampak yang akan di timbulkan oleh narkoba, apabila hal
tersebut telah merasuki kita. Contohnya, remaja akan terjerumus pergaulan
bebas, seks bebas, dan minuman keras.
Sebagian besar orang beranggapan bahwa bagi mereka yang telah mengonsumsi
narkoba secara berlebihan akan beresiko kematian, karena zat-zat yang
terkandung dalam narkotika dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh, hal inilah
yang memungkinkan pemakai narkoba dapat terserang penyakit AIDS yang disebabkan
oleh virus HIV. Virus HIV menular melalui pemakaian jarum suntik yang tidak
steril. Kebiasaan pemakai narkoba yaitu memakai jarum suntik narkoba secara
bersama-sama. Hal tersebut juga diakibatkan oleh perilaku seks bebas, zat-zat
yang terkandung dalam narkotika dapat meningkatkan hasrat naluri penggunanya.
Sehingga pengguna narkoba tidak segan melakukan seks bebas. Tidak sedikit orang
beranggapan bahwa para pemakai narkoba dapat bertindak nekat. Mereka (para
pemakai) terlalu sibuk dengan dunianya sendiri, sehingga bersikap acuh dengan
lingkungan di sekitarnya. Adapun yang beranggapan bahwa pemakai narkoba sering
lepas kontrol dan tidak sabar ketika melakukan sesuatu. Hal ini tidak hanya dapat
mencelakakan diri sendiri, tapi juga orang lain.
Hingga saat ini, penyebaran narkoba tidak dapat di cegah. Narkoba sudah
tersebar di berbagai tempat di tangan oknum-oknum tidak bertanggung jawab.
Misalnya saja, penjual narkoba yang mencari mangsa di sekolah, diskotik, tempat
pelacuran dan tempat-tempat perkumpulan anak muda. Para penjual narkoba terus
menjamur tanpa kita ketahui, mereka melakukan penyamaran dan menyembunyikan
identitas asli mereka dengan sangat rapi.
Pengguna narkoba mempunyai ciri
fisik maupun tingkah laku yang berbeda dengan orang yang bebas dari narkoba.
Pengguna narkoba bisa dilihat dari wajahnya yang selalu lesu, mata merah, mulut
kering, bibir berwarna merah kecoklatan, berperilaku aneh, terlihat sangat
bahagia (euforia) dan santai. Cara berbicara pun tidak terarah dan daya
ingatnya menurun. Adapun ciri umum anak pengguna narkoba antara lain: anak
menjadi pemurung dan penyendiri, cenderung menarik diri dari acara keluarga dan
lebih memilih mengurung diri di kamar, bergaul dengan teman hingga larut malam
bahkan jarang pulang ke rumah. Sering bersenang-senang di pesta maupun
diskotik, mudah tersinggung, egois, cenderung malas mengerjakan tugas-tugas
dari sekolah. Prestasi belajar menurun, sering terlambat bahkan bolos sekolah.
Narkoba bukan masalah yang mudah yang dapat diselesaikan secara individu, namun
masalah bersama yang perlu dipikirkan oleh seluruh bangsa, demi masa depan yang
suatu Negara. Lalu apa upaya pencegahan untuk memperkecil kemungkinan kasus narkoba
yang terjadi pada usia remaja?
Sudah sepantasnya peran orangtua, keluarga dan
lingkungan sekitar menjadi hal yang paling penting dalam mempengaruhi psikis
remaja. Seorang anak sangatlah membutuhkan kasih sayang dan perhatian dari
orangtuanya. Karena itu, kasih sayang dan perhatian orang tua benar-benar
berpengaruh dalam pembentukan pribadi seorang remaja. Ciptakan suasana
harmonis, intim, dan hangat dalam keluarga. Berikan perhatian yang cukup baik
dari segi materil, emosional, intelektual, dan sosial. Berikan nasihat,
pencerahan, dan ajaran agama yang baik untuk anak. Pahamilah dengan baik
bagaimana perasaan dan gejolak remaja. Mendukung segala kegiatan remaja,
selama kegiatan tersebut mempunyai pengaruh positif. Adapun upaya pencegahan
untuk kalangan remaja sendiri yaitu, meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, hindarilah kebiasaan merokok dan minum-minuman keras, hati-hati
dalam memilih teman dalam bergaul. Isi waktu luang dengan kegiatan-kegiatan
positif, tingkatkan prestasi serta bakat untuk mewujudkan cita-cita.
Setiap masalah pasti ada jalan keluarnya, itulah kata pepatah. kenyataannya
memang benar. Narkoba adalah masalah bersama, sehingga tidak dapat di
selesaikan dengan hanya sepihak saja. Sebagai negara kesatuan, kita harus
menyelamatkan masa depan bangsa dan negara kita. Tentunya dengan menghadapi
masalah yang satu ini. Selain melakukan upaya pencegahan seperti yang
telah dijelaskan sebelumnya, kita juga dapat melakukan beberapa cara, contohnya
melakukan penyuluhan anti narkoba ke sekolah-sekolah, merangkul pemakai narkoba
dan mencoba dengan perlahan memberikan nasihat agar mengikuti rehabilitasi,
memberikan motivasi agar pemakai mau mengubah pola pikirnya supaya
kembali ke jalan yang benar. Hanya Tuhanlah yang mampu mengetuk pintu hati
setiap umat-Nya. Maka dari itu, tingkatkan keimanan dengan mengikuti acara
keagamaan, kemungkinan besar dapat menyadarkan pemakai narkoba untuk
meninggalkan lubang kesesatan.
Komentar dari saya :
Manusia adalah tempat segala kesalahan dan kekhilafan. Setiap manusia pasti
pernah melakukan kesalahan dan satu-satunya tempat untuk kembali hanyalah
kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Pada masalah ini, tak sepatutnya para remaja yang
disalahkan. Mari kita sama-sama instropeksi diri dan tidak menyudutkan salah
satu pihak. Ibaratkan tidak ada asap jika tidak ada api yang artinya setiap
masalah pasti ada penyebabnya. Untuk para generasi muda penerus bangsa,
kuatkanlah hati dan perteguh iman serta isilah waktu kalian dengan hal-hal positif.
Jangan jadikan masa muda kalian terbuang sia-sia. Hidup hanyalah satu kali.
Wujudkanlah semua cita-cita dan raihlah masa depan !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar