Rabu, 29 Oktober 2014

TULISAN SOFTSKILL SOSIOLOGI DAN POLITIK # - Penyalahgunaan Narkoba oleh Generasi Muda Penerus Bangsa



NAMA            :           ARI WAHYU LEKSONO
NPM               :           2A213363
TULISAN       :           SOFTSKILL SOSIOLOGI DAN POLITIK #
DOSEN          :           METI NURHAYATI
Penyalahgunaan Narkoba oleh Generasi Muda Penerus Bangsa
                Salah satu masalah di Indonesia yang hangat untuk diperbincangkan seputar kehidupan para remaja adalah narkoba. Siapa yang tidak mengenal narkoba? Benda yang mematikan. Banyak cara untuk menggunakannya. Bisa dihisap, disuntik, atau diminum. Cara mendapatkannya sangat mudah, karena sudah tersebar di seluruh dunia dan banyak para oknum yang menjualnya. Korban narkoba tidak memandang kalangan dan usia. Apabila sudah sekali mencoba, maka tubuh akan bereaksi oleh efek candu. Mengapa hal itu bisa terjadi? Perlu kita ketahui, bahwa narkoba mengandung zat adiktif yang fungsinya adalah sebagai candu, sama halnya seperti rokok. Perokok aktif sangat berpotensi untuk mengonsumsi narkoba, oleh sebab itu rokok dan narkoba mempunyai keterkaitan. Sangat disayangkan apabila remaja penerus bangsa mengonsumsi dua hal tersebut, terutama narkoba yang efeknya sangat dahsyat dan dapat menyebabkan kematian.
            Sebenarnya, narkoba adalah obat yang digunakan oleh para dokter untuk membius pasien dan juga sebagai obat penenang dengan dosis yang sudah ditentukan. Jika digunakan dengan dosis yang tidak semestinya, maka akan mengganggu sistem syaraf pusat yaitu otak, fisik, psikis atau jiwa, dan fungsi sosial. Akibatnya, pemakai akan mengalami efek seperti berikut: Halusinogen, yaitu efek narkoba yang membuat pemakai merasakan halusinasi yang tinggi. Melihat suatu hal atau benda yang sebenarnya tidak nyata. Stimulan, yaitu efek narkoba yang mengakibatkan kerja organ tubuh seperti jantung dan otak menjadi lebih cepat dari biasanya. Depresan, yaitu efek narkoba yang menekan sistem syaraf pusat dan mengurangi fungsional tubuh, sehingga pemakai merasa tenang bahkan tertidur dan tidak sadarkan diri. Adiktif, yaitu efek narkoba yang menimbulkan rasa candu (keinginan mengonsumsi secara terus-menerus). Namun, hal itu tidak menjadi halangan bagi para pemakai untuk mengonsumsi barang haram tersebut, Para pemakai narkoba khususnya remaja menganggap narkoba adalah penyelamat hidup mereka. Mereka mencari kesenangan dari peliknya hidup dengan cara yang salah. Miris memang, mengingat remaja yang menjadi penerus bangsa, justru merusak masa depan dan harapan bangsa.
            Banyak faktor yang mempengaruhi para remaja untuk mengonsumsi barang haram tersebut. Mulai dari coba-coba, kurang perhatian orangtua, lingkungan yang buruk, dan pengaruh teman sebaya. Mula-mula, kurangnya perhatian dari orangtua maupun keluarga yang tidak harmonis, membuat remaja mencari kesenangannya sendiri di dunia luar. Di lingkungan yang buruk, remaja terjebak kemudian berteman dengan teman sebaya dan mulai terseret oleh arus pergaulan bebas. Remaja pun mempunyai teman sebaya yang dianggap mempunyai nasib yang sama. Mereka menjelajah mencari jati diri dan keluar dari kehidupan yang memuakkan dan membuat dunianya sendiri. Kemudian, bertemu dengan orang yang menawarkan benda asing, yaitu narkoba. Karena merasa penasaran, mereka mulai mencobanya dan hanyut oleh candu narkoba yang semakin membawa mereka ke jalan yang menyesatkan. Semakin tersesat dan menghalalkan segala cara agar dapat menikmati narkoba.

Mereka tidak dapat berfikir dengan jernih, tidak dapat membedakan mana yang benar dan yang salah. Otak mereka telah diracuni, mata hati mereka telah di butakan oleh satu hal, yaitu nakoba. Mulai saat itu mereka menjadi orang lain dan kehilangan jati diri. Bahkan mereka tidak lagi mengingat Tuhan. Dunia mereka hanyalah satu, yaitu narkoba. Seakan narkoba adalah harga mati. Sangat banyak dampak yang akan di timbulkan oleh narkoba, apabila hal tersebut telah merasuki kita. Contohnya, remaja akan terjerumus pergaulan bebas, seks bebas, dan minuman keras.
            Sebagian besar orang beranggapan bahwa bagi  mereka yang telah mengonsumsi narkoba secara berlebihan akan beresiko kematian, karena zat-zat yang terkandung dalam narkotika dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh, hal inilah yang memungkinkan pemakai narkoba dapat terserang penyakit AIDS yang disebabkan oleh virus HIV. Virus HIV menular melalui pemakaian jarum suntik yang tidak steril. Kebiasaan pemakai narkoba yaitu memakai jarum suntik narkoba secara bersama-sama. Hal tersebut juga diakibatkan oleh perilaku seks bebas, zat-zat yang terkandung dalam narkotika dapat meningkatkan hasrat naluri penggunanya. Sehingga pengguna narkoba tidak segan melakukan seks bebas. Tidak sedikit orang beranggapan bahwa para pemakai narkoba dapat bertindak nekat. Mereka (para pemakai) terlalu sibuk dengan dunianya sendiri, sehingga bersikap acuh dengan lingkungan di sekitarnya. Adapun yang beranggapan bahwa pemakai narkoba sering lepas kontrol dan tidak sabar ketika melakukan sesuatu. Hal ini tidak hanya dapat mencelakakan diri sendiri, tapi juga orang lain.
            Hingga saat ini, penyebaran narkoba tidak dapat di cegah. Narkoba sudah tersebar di berbagai tempat di tangan oknum-oknum tidak bertanggung jawab. Misalnya saja, penjual narkoba yang mencari mangsa di sekolah, diskotik, tempat pelacuran dan tempat-tempat perkumpulan anak muda. Para penjual narkoba terus menjamur tanpa kita ketahui, mereka melakukan penyamaran dan menyembunyikan identitas asli mereka dengan sangat rapi.
Pengguna narkoba mempunyai ciri fisik maupun tingkah laku yang berbeda dengan orang yang bebas dari narkoba. Pengguna narkoba bisa dilihat dari wajahnya yang selalu lesu, mata merah, mulut kering, bibir berwarna merah kecoklatan, berperilaku aneh, terlihat sangat bahagia (euforia) dan santai. Cara  berbicara pun tidak terarah dan daya ingatnya menurun. Adapun ciri umum anak pengguna narkoba antara lain: anak menjadi pemurung dan penyendiri, cenderung menarik diri dari acara keluarga dan lebih memilih mengurung diri di kamar, bergaul dengan teman hingga larut malam bahkan jarang pulang ke rumah. Sering bersenang-senang di pesta maupun diskotik, mudah tersinggung, egois, cenderung malas mengerjakan tugas-tugas dari sekolah. Prestasi belajar menurun, sering terlambat bahkan bolos sekolah.
            Narkoba bukan masalah yang mudah yang dapat diselesaikan secara individu, namun masalah bersama yang perlu dipikirkan oleh seluruh bangsa, demi masa depan yang suatu Negara. Lalu apa upaya pencegahan untuk memperkecil kemungkinan kasus narkoba yang terjadi pada usia remaja?

Sudah sepantasnya peran orangtua, keluarga dan lingkungan sekitar menjadi hal yang paling penting dalam mempengaruhi psikis remaja. Seorang anak sangatlah membutuhkan kasih sayang dan perhatian dari orangtuanya. Karena itu, kasih sayang dan perhatian orang tua benar-benar berpengaruh dalam pembentukan pribadi seorang remaja. Ciptakan suasana harmonis, intim, dan hangat dalam keluarga. Berikan perhatian yang cukup baik dari segi materil, emosional, intelektual, dan sosial. Berikan nasihat, pencerahan, dan ajaran agama yang baik untuk anak. Pahamilah dengan baik bagaimana perasaan  dan gejolak remaja. Mendukung segala kegiatan remaja, selama kegiatan tersebut mempunyai pengaruh positif. Adapun upaya pencegahan untuk kalangan remaja sendiri yaitu, meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, hindarilah kebiasaan merokok dan minum-minuman keras, hati-hati dalam memilih teman dalam bergaul. Isi waktu luang dengan kegiatan-kegiatan positif, tingkatkan prestasi serta bakat untuk mewujudkan cita-cita.
            Setiap masalah pasti ada jalan keluarnya, itulah kata pepatah. kenyataannya memang benar. Narkoba adalah masalah bersama, sehingga tidak dapat di selesaikan dengan hanya sepihak saja. Sebagai negara kesatuan, kita harus menyelamatkan masa depan bangsa dan negara kita. Tentunya dengan menghadapi masalah yang satu ini.  Selain melakukan upaya pencegahan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kita juga dapat melakukan beberapa cara, contohnya melakukan penyuluhan anti narkoba ke sekolah-sekolah, merangkul pemakai narkoba dan mencoba dengan perlahan memberikan nasihat agar mengikuti rehabilitasi, memberikan motivasi agar pemakai mau mengubah  pola pikirnya supaya kembali ke jalan yang benar. Hanya Tuhanlah yang mampu mengetuk pintu hati setiap umat-Nya. Maka dari itu, tingkatkan keimanan dengan mengikuti acara keagamaan,  kemungkinan besar dapat menyadarkan pemakai narkoba untuk meninggalkan lubang kesesatan.

Komentar dari saya :
            Manusia adalah tempat segala kesalahan dan kekhilafan. Setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan dan satu-satunya tempat untuk kembali hanyalah kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Pada masalah ini, tak sepatutnya para remaja yang disalahkan. Mari kita sama-sama instropeksi diri dan tidak menyudutkan salah satu pihak. Ibaratkan tidak ada asap jika tidak ada api yang artinya setiap masalah pasti ada penyebabnya. Untuk para generasi muda penerus bangsa, kuatkanlah hati dan perteguh iman serta isilah waktu kalian dengan hal-hal positif. Jangan jadikan masa muda kalian terbuang sia-sia. Hidup hanyalah satu kali. Wujudkanlah semua cita-cita dan raihlah masa depan !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar