Minggu, 31 Maret 2013

Tugas Makalah Rasio Keuangan "Analisis Laporan Keuangan#"

Nama : Ari Wahyu Leksono Kelas : 3DA02 NPM : 41210026 Tugas : Softskill “Analisis laporan Keuangan#” BABI PENDAHULUAN LATAR BELAKANG ANALISA RASIO KEUANGAN Rasio merupakan alat ukur yang digunakan perusahaan untuk mengenalisis laporan keuangan. Rasio menggambarkan suatu hubungan atau pertimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain. Dengan menggunkan alat analisa berupa rasio keuangan dapat menjelaskan dan memberikan gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan dari suatu period eke periode berikutnya. Analisis rasio keuangan adalah analisis yang menghubungkan perkiraan neraca dan laporan laba rugi terhadap satu dengan lainnya, yang memberikan gambaran tentang sejarah perusahaan serta penilaian terhadap keadaan suatu perusahaan tertentu. Analisis rasio keuangan memungkinkan manajer keuangan meramalkan reaksi para calon investor dan kreditur serta dapat ditempuh untuk memperoleh tambahan dana. (Zaki Baridwan, 1997 :17) Suatu rasio tidak memiliki arti dalam dirinya sendiri, melainkan harus diperbandingkan dengan rasio yang lain agar rasio tersebut menjadi lebih sempurna dan untuk melakukan analisis ini dapat dengan cara membandingkan prestasi suatu periode dengan periode sebelumnya sehingga diketahui adanya kecenderungan selam periode tertentu, selain itu dapat pula dilakukan dengan membandingkan dengan perusahaan sejenis dalam industri itu sehingga dapat diketahui bagaimana keuangan dalam industri. Tujuan dari analisis rasio keuangan adalah membantu manajer finansial memahami apa yang perlu dilakukan oleh perusahaan berdasarkan informasi yang tersedia yang sifatnya terbatas berasal dari financial statement. Dalam mengadakan interpretasi dan analisis laporan keuangan suatu perusahaan, seorang penganalisis memerlukan adanya ukuran atau yardstick tertentu. Ukuran yang sering digunakan dalam analisis keuangan adalah rasio. Pengertian rasio sebenarnya hanyalah alat yang dinyatakan dalam “aritmatical terms” yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua macam data keuangan. Macamnya rasio banyak sekali, karena dapat dibuat menurut kebutuhan penganalisis. BAB II PEMBAHASAN Bentuk – bentuk dari rasio keuangan : 1. Rasio likuiditas adalah menunjukkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. 2. Rasio aktivitas, yang menunjukkan sejauh mana efektivitas penggunaan aset dengan melihat tingkat aktivitas aset. Rasio ini antara lain adalah : a. Inventory Turn Over Inventoru Turn Over = Harga pokok penjualan Rata-rata persediaan barang Rasio ini menunjukan berapa cepat perputaran persediaan dalam siklus produksi normal. Semakin besar rasio ini semakin baik karena dianggap bahwa kegiatan penjualan berjalan cepat. Rata-rata persediaan dihitung dengan cara : Persediaan awal + persediaan akhir b. Receivable Turn over Receivable Turn over = Penjualan kredit bersih Rata-rata piutang Rasio ini menunjukkan berapa cepat penghasilan piutang. Semakin besar semakin baik karena penagihan piutang dilakukan dengan cepat. Receivable turn over ini dapat dikonversikan ke hari. Caranya yaitu : 360 Rasio Turn over piutang c. Fixed Aset Turn over Fixed Aset Turn over = Penjualan Aktiva tetap bersih Rasio ini menunjukkan berapa kali nilai aktiva berputar bila diukur dari volume penjualan. Semakin tinggi rasio ini semakin baik. Artinya kemampuan aktiva tetap menciptakan penjualan tinggi. d. Total Aset Turn over Total Aset Turn over = Penjualan Total Aset Rasio ini menunjukkan perputaran total aktiva diukur dari volume penjualan dengan kata lain seberapa jauh kemampuan semua aktiva menciptakan penjualan. Semakin tinggi rasio ini semakin baik. e. Periode penagihan piutang Periode penagihan piutang = Piutang (rata-rata) Penjualan per hari Angka ini menunjukkan berapa lama perusahaan melakukan penagihan piutang. Semakin pendek peroiodenya semakin baik. Rasio ini sejalan dengan informasi yang digambarkan Receivable Turn Over. 3. Rasio profitabilitas yaitu rasio melihat kemampuan perusahaan menghasilkan laba. Beberapa jenis rasio profitabilitas ini dapat dikemukakan sebagai berikut : a. Margin Laba ( Profit Margin ) = Pendapatan bersih Penjualan Angka ini menunjukkan berapa besar persentase pendapatan bersih yang diperoleh dari setiap penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik karena dianggap kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi. b. Asset turn over = Penjualan Bersih ( return on asset ) Total Aktiva Rasio ini menggambarkan perputaran aktiva diukur dari volume penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik. Hal ini bearti bahwa kativa dapat lebih cepat berputar dan meraih laba. c. Return of Investment = Laba Bersih ( return of Equity ) Rata – rata modal ( equity ) Rasio ini menunjukkan berapa persen diperoleh laba bersih bila diukur dari modal pemilik. Semakin besar semakin bagus. d. Return on Total Asset = Laba Bersih Rata – rata total asset Rasio ini menunjukkan berapa besar laba bersih diperoleh perusahaan bila diukur dari nilai aktiva. e. Basic Earning Power = Laba Sebelum Bunga dan Pajak Total Aktiva Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba diukur dari jumlah laba sebelum dikurangi bunga dan pajak dibandingkan dengan total aktiva. Semakin besar rasio semakin baik. f. Earning per share = Laba bagian saham bersangkutan Jumlah saham Rasio ini menunjukkan berapa besar kemampuan per lembar saham menghasilkan laba. g. Contribution Margin = Laba Kotor Penjualan . Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan melahirkan laba yang akan menutupi biaya – biaya tetap atau biaya operasi lainnya. Dengan pengetahuan atas rasio ini kita dapat mengontrol pengeluaran untuk biaya tetap atau biaya operasi sehingga perusahaan dapat menikmati laba. 4. Rasio solvabilitas / leverage adalah rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jika perusahaan tersebut dilikuidasi. Adapun rumus dari rasio ini adalah 1) Total Debt To Total Asset Ratio Debt Ratio = Total Hutang Total Aktiva 2) Debr To Equity Ratio Debt to Equity Ratio = Total Hutang Modal Sendiri 3) Time Interest Earned Ratio Time Interest Earned Ratio = Laba Sebelum Bunga dan Pajak Beban Bunga 4) Fixed Charge Coverage Ratio Fixed Charge Coverage Ratio = EBIT+Bunga+Angsuran Lease Bunga+Angsuran Lease 5) Debt Service Ratio Debt Service Ratio = Laba Sebelum Bunga dan Pajak Bunga+Sewa+Angsuran Pokok Pinjaman (1-Tarif Pajak) Dalam menggunakan analisis rasio keuangan pada dasarnya dapat melakukannya dengan dua macam perbandingan, yaitu : • Membandingkan rasio sekarang (present ratio) dengan rasio-rasio dari waktu yang telah lalu (histories ratio) atau dengan rasio-rasio yang diperkirakan untuk waktu yang akan dating dari perusahaan yang sama. • Membandingkan rasio-rasio dari suatu perusahaan dengan rasio-rasio sejenis dari perusahaan yang lain yang sejenis. Dengan demikian manfaat suatu angka rasio sepenuhnya tegantung kepada kemampuan / kecerdasan penganalisis data menginterprestasikan data yang bersangkutan. Keunggulan Dan Keterbatasan Analisis Rasio Keuangan Analisis rasio ini memiliki keuanggulan disbanding teknik analisis lainnya. Keuanggulan tersebut seperti diuraikan oleh Sofyan Syafii Harahap (1998 : 298) antara lain : 1. Rasio merupakan angka-angka dan ikhtisar statistic yang lebih mudah dibaca dan ditafsirkan. 2. Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit. 3. Mengetahui posisi perusahaan di tengah industri lain 4. Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan keputusan dan model prediksi. 5. Menstandarisir ukuran perusahaan 6. Lebih mudah memperbandingkan perusahaandengan perusahaan lain atau melihat perkembangan perusahaan secara periodic atau time series. 7. Lebih mudah melihat trend perusahaan serta melakukan prediksi di masa yang akan datang. Disamping keunggulan yang dimiliki analisis rasio ini, teknik ini juga memiliki beberapa keterbatasan yang harus disadari sewaktu penggunaannya agar kita tidak salah dalam penggunaannya. Pemakai Rasio Keuangan Analisis yang berbeda akan memilih jenis rasio yang berlainan, tergantung pada siapa yang menggunakan rasio tersebut. Menurut Budi Rahardjo (1992 : 12) menyatakan bahwa pengguna rasio keuangan dapat dibedakan menjadi : a. Intern, yaitu manajemen itu sendiri untuk mengetahui perkembangan perusahaan maupun posisi relative terhadap perusahaan sejenis dalam industry yang sama. b. Ekstern, yaitu dapat dibedakan menjadi : 1. Kreditur yang memberikan pinjaman kepada perusahaan yang dapat diklasifikasikan menjadi : krediturjangka pendek dan kreditur jangka panjang. Kreditur jangka pendek merupakan orang atau lembaga keuangan yang member pinjaman kepada perusahaan dalam jangka pendek atau yang pinjam akan segera jatuh tempo (tahun ini). Kreditur jangka pendek ini akan lebih menekankan pada kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya atau lebih tertarik pada likuiditas. Kreditur jangka panjang merupakan orang atau lembaga keuangan yang memberikan pinjaman jangka panjang atau memegang obligasi yang dikeluarkan perusahaan. Kreditur jangka panjang akan menekankan pada kelangsungan pembayaran bunga maupun pokok pinjaman. Mereka lebih menekannkan pada likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas. 2. Investor atau pemegang saham sebagai tambahan terhadap likuiditas. Penanam modal (pemilik perusahaan) juga memperhitungkan kebijakan perusahaan yang mempengaruhi harga saham perusahaan tersebut di pasaran. Macam – macam analisis rasio dari berbagai macam sudut pandang : Analisis Rasio dilihat dari sudut pandang manajemen Intern, yaitu manajemen itu sendiri untuk mengetahui perkembangan perusahaan maupun posisi relative terhadap perusahaan sejenis dlam industry yang sama. 1.) Analisis ratio dilihat dari sudut pandang pemilik Investor atau pemegang saham sebagai tambahan terhadap likuiditas. Penanam modal (pemilik perusahaan) juga memperhitungkan kebijakan perusahaan yang mempengaruhi harga saham perusahaan tersebut di pasaran dan juga digunakan bagi manjer perusahaan untuk mengambil sebuah keputusan. 2.) Analisis Rasio dilihat dari sudut pandang pemberi pinjaman Kreditur yang memberikan pinjaman kepada perusahaan yang dapat diklasifikasikan menjadi : krediturjangka pendek dan kreditur jangka panjang. Kreditur jangka pendek merupakan orang atau lembaga keuangan yang member pinjaman kepada perusahaan dalam jangka pendek atau yang pinjam akan segera jatuh tempo (tahun ini). Kreditur jangka pendek ini akan lebih menekankan pada kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya atau lebih tertarik pada likuiditas. Kreditur jangka panjang merupakan orang atau lembaga keuangan yang memberikan pinjaman jangka panjang atau memegang obligasi yang dikeluarkan perusahaan. Kreditur jangka panjang akan menekankan pada kelangsungan pembayaran bunga maupun pokok pinjaman. Mereka lebih menekannkan pada likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas. Standar rasio industri Menurut Sofyan Syafri Harahap (2010;313)Rasio ini sangat dibutuhkan oleh perusahaan yang ingin menilai prestasinya serta lembaga lain yang ingin mengatur industri itu serta para analis dan investor. BAB III PENUTUP KESIMPULAN Ratio merupakan teknik analisis laporan keuangan yg paling banyak digunakan. Ratio ini merupakan alat analisis menjelaskan dan memberikan gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan dari suatu period eke periode berikutnya. Dengan begitu pihak internal perusahaan seperti manajer dapat mengambil sebuah keputusan yang baik untuk perusahaannya. 1. Rasio Likuiditas: likuiditas perusahaan menggambarkan kemampuan perusahaan tersebut dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya kepada kreditor jangka pendek. 2. Rasio Leverage: rasio ini menggambarkan hubungan antara utang perusahaan terhadap modal maupun asset. 3. Rasio Aktivitas: Rasio ini menggambarkan aktivitas yamg dilakukan perusahaan dalam menjalankan operasinya baik dalam kegiatan penjualan, pembelian dan kegiatan lainnya. 4. Rasio profitabilitas : rasio yang melihat kemampuan perusahaan menghasilkan laba 5. Standar Rasio Industri: Rasio ini sangat dibutuhkan oleh perusahaan yang ingin menilai prestasinya serta lembaga lain yang ingin mengatur industry itu serta para analis dan investor. 6. Analisis Rasio dilihat dari sudut pandang manajemen: Intern, yaitu manajemen itu sendiri untuk mengetahui perkembangan perusahaan maupun posisi relative terhadap perusahaan sejenis dlam industry yang sama. 7. Analisis Rasio dilihat dari sudut pandang pemilik : Investor atau pemegang saham sebagai tambahan terhadap likuiditas. 8. Analisis Rasio dilihat dari sudut pandang pemberi pinjaman: Kreditur yang memberikan pinjaman kepada perusahaan yang dapat diklasifikasikan menjadi : krediturjangka pendek dan kreditur jangka panjang. Kreditur jangka pendek merupakan orang atau lembaga keuangan yang member pinjaman kepada perusahaan dalam jangka pendek atau yang pinjam akan segera jatuh tempo (tahun ini) DAFTAR PUSTAKA Prastowo Dwi, 2008, Analisis Laporan Keuangan konsep dan aplikasi Edisi kedua, Yogyakarta; Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN Munawir, 2010, Analisa Laporan Keuangan, Yogyakarta;Liberty Harahap, Sofyan Syafri. 2010, Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: Raja wali Pers http://dwiermayanti.wordpress.com/2011/06/10/analisis-rasio-keuangan/ http://hadiborneo.wordpress.com/2011/07/19/analisis-rasio-keuangan/ www.google.com http://alinonnie.blogspot.com/2012/03/analisis-rasio-keuangan.html

Tugas Makalah SoftSkill "Analisis laporan keuangan#"

Nama : Ari Wahyu Leksono Kelas : 3DA02 NPM : 41210026 Tugas : Softskill “Analisis laporan Keuangan#” BABI PENDAHULUAN LATAR BELAKANG ANALISA RASIO KEUANGAN Rasio merupakan alat ukur yang digunakan perusahaan untuk mengenalisis laporan keuangan. Rasio menggambarkan suatu hubungan atau pertimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain. Dengan menggunkan alat analisa berupa rasio keuangan dapat menjelaskan dan memberikan gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan dari suatu period eke periode berikutnya. Analisis rasio keuangan adalah analisis yang menghubungkan perkiraan neraca dan laporan laba rugi terhadap satu dengan lainnya, yang memberikan gambaran tentang sejarah perusahaan serta penilaian terhadap keadaan suatu perusahaan tertentu. Analisis rasio keuangan memungkinkan manajer keuangan meramalkan reaksi para calon investor dan kreditur serta dapat ditempuh untuk memperoleh tambahan dana. (Zaki Baridwan, 1997 :17) Suatu rasio tidak memiliki arti dalam dirinya sendiri, melainkan harus diperbandingkan dengan rasio yang lain agar rasio tersebut menjadi lebih sempurna dan untuk melakukan analisis ini dapat dengan cara membandingkan prestasi suatu periode dengan periode sebelumnya sehingga diketahui adanya kecenderungan selam periode tertentu, selain itu dapat pula dilakukan dengan membandingkan dengan perusahaan sejenis dalam industri itu sehingga dapat diketahui bagaimana keuangan dalam industri. Tujuan dari analisis rasio keuangan adalah membantu manajer finansial memahami apa yang perlu dilakukan oleh perusahaan berdasarkan informasi yang tersedia yang sifatnya terbatas berasal dari financial statement. Dalam mengadakan interpretasi dan analisis laporan keuangan suatu perusahaan, seorang penganalisis memerlukan adanya ukuran atau yardstick tertentu. Ukuran yang sering digunakan dalam analisis keuangan adalah rasio. Pengertian rasio sebenarnya hanyalah alat yang dinyatakan dalam “aritmatical terms” yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua macam data keuangan. Macamnya rasio banyak sekali, karena dapat dibuat menurut kebutuhan penganalisis. BAB II PEMBAHASAN Bentuk – bentuk dari rasio keuangan : 1. Rasio likuiditas adalah menunjukkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. 2. Rasio aktivitas, yang menunjukkan sejauh mana efektivitas penggunaan aset dengan melihat tingkat aktivitas aset. Rasio ini antara lain adalah : a. Inventory Turn Over Inventoru Turn Over = Harga pokok penjualan Rata-rata persediaan barang Rasio ini menunjukan berapa cepat perputaran persediaan dalam siklus produksi normal. Semakin besar rasio ini semakin baik karena dianggap bahwa kegiatan penjualan berjalan cepat. Rata-rata persediaan dihitung dengan cara : Persediaan awal + persediaan akhir b. Receivable Turn over Receivable Turn over = Penjualan kredit bersih Rata-rata piutang Rasio ini menunjukkan berapa cepat penghasilan piutang. Semakin besar semakin baik karena penagihan piutang dilakukan dengan cepat. Receivable turn over ini dapat dikonversikan ke hari. Caranya yaitu : 360 Rasio Turn over piutang c. Fixed Aset Turn over Fixed Aset Turn over = Penjualan Aktiva tetap bersih Rasio ini menunjukkan berapa kali nilai aktiva berputar bila diukur dari volume penjualan. Semakin tinggi rasio ini semakin baik. Artinya kemampuan aktiva tetap menciptakan penjualan tinggi. d. Total Aset Turn over Total Aset Turn over = Penjualan Total Aset Rasio ini menunjukkan perputaran total aktiva diukur dari volume penjualan dengan kata lain seberapa jauh kemampuan semua aktiva menciptakan penjualan. Semakin tinggi rasio ini semakin baik. e. Periode penagihan piutang Periode penagihan piutang = Piutang (rata-rata) Penjualan per hari Angka ini menunjukkan berapa lama perusahaan melakukan penagihan piutang. Semakin pendek peroiodenya semakin baik. Rasio ini sejalan dengan informasi yang digambarkan Receivable Turn Over. 3. Rasio profitabilitas yaitu rasio melihat kemampuan perusahaan menghasilkan laba. Beberapa jenis rasio profitabilitas ini dapat dikemukakan sebagai berikut : a. Margin Laba ( Profit Margin ) = Pendapatan bersih Penjualan Angka ini menunjukkan berapa besar persentase pendapatan bersih yang diperoleh dari setiap penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik karena dianggap kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi. b. Asset turn over = Penjualan Bersih ( return on asset ) Total Aktiva Rasio ini menggambarkan perputaran aktiva diukur dari volume penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik. Hal ini bearti bahwa kativa dapat lebih cepat berputar dan meraih laba. c. Return of Investment = Laba Bersih ( return of Equity ) Rata – rata modal ( equity ) Rasio ini menunjukkan berapa persen diperoleh laba bersih bila diukur dari modal pemilik. Semakin besar semakin bagus. d. Return on Total Asset = Laba Bersih Rata – rata total asset Rasio ini menunjukkan berapa besar laba bersih diperoleh perusahaan bila diukur dari nilai aktiva. e. Basic Earning Power = Laba Sebelum Bunga dan Pajak Total Aktiva Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba diukur dari jumlah laba sebelum dikurangi bunga dan pajak dibandingkan dengan total aktiva. Semakin besar rasio semakin baik. f. Earning per share = Laba bagian saham bersangkutan Jumlah saham Rasio ini menunjukkan berapa besar kemampuan per lembar saham menghasilkan laba. g. Contribution Margin = Laba Kotor Penjualan . Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan melahirkan laba yang akan menutupi biaya – biaya tetap atau biaya operasi lainnya. Dengan pengetahuan atas rasio ini kita dapat mengontrol pengeluaran untuk biaya tetap atau biaya operasi sehingga perusahaan dapat menikmati laba. 4. Rasio solvabilitas / leverage adalah rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jika perusahaan tersebut dilikuidasi. Adapun rumus dari rasio ini adalah 1) Total Debt To Total Asset Ratio Debt Ratio = Total Hutang Total Aktiva 2) Debr To Equity Ratio Debt to Equity Ratio = Total Hutang Modal Sendiri 3) Time Interest Earned Ratio Time Interest Earned Ratio = Laba Sebelum Bunga dan Pajak Beban Bunga 4) Fixed Charge Coverage Ratio Fixed Charge Coverage Ratio = EBIT+Bunga+Angsuran Lease Bunga+Angsuran Lease 5) Debt Service Ratio Debt Service Ratio = Laba Sebelum Bunga dan Pajak Bunga+Sewa+Angsuran Pokok Pinjaman (1-Tarif Pajak) Dalam menggunakan analisis rasio keuangan pada dasarnya dapat melakukannya dengan dua macam perbandingan, yaitu : • Membandingkan rasio sekarang (present ratio) dengan rasio-rasio dari waktu yang telah lalu (histories ratio) atau dengan rasio-rasio yang diperkirakan untuk waktu yang akan dating dari perusahaan yang sama. • Membandingkan rasio-rasio dari suatu perusahaan dengan rasio-rasio sejenis dari perusahaan yang lain yang sejenis. Dengan demikian manfaat suatu angka rasio sepenuhnya tegantung kepada kemampuan / kecerdasan penganalisis data menginterprestasikan data yang bersangkutan. Keunggulan Dan Keterbatasan Analisis Rasio Keuangan Analisis rasio ini memiliki keuanggulan disbanding teknik analisis lainnya. Keuanggulan tersebut seperti diuraikan oleh Sofyan Syafii Harahap (1998 : 298) antara lain : 1. Rasio merupakan angka-angka dan ikhtisar statistic yang lebih mudah dibaca dan ditafsirkan. 2. Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit. 3. Mengetahui posisi perusahaan di tengah industri lain 4. Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan keputusan dan model prediksi. 5. Menstandarisir ukuran perusahaan 6. Lebih mudah memperbandingkan perusahaandengan perusahaan lain atau melihat perkembangan perusahaan secara periodic atau time series. 7. Lebih mudah melihat trend perusahaan serta melakukan prediksi di masa yang akan datang. Disamping keunggulan yang dimiliki analisis rasio ini, teknik ini juga memiliki beberapa keterbatasan yang harus disadari sewaktu penggunaannya agar kita tidak salah dalam penggunaannya. Pemakai Rasio Keuangan Analisis yang berbeda akan memilih jenis rasio yang berlainan, tergantung pada siapa yang menggunakan rasio tersebut. Menurut Budi Rahardjo (1992 : 12) menyatakan bahwa pengguna rasio keuangan dapat dibedakan menjadi : a. Intern, yaitu manajemen itu sendiri untuk mengetahui perkembangan perusahaan maupun posisi relative terhadap perusahaan sejenis dalam industry yang sama. b. Ekstern, yaitu dapat dibedakan menjadi : 1. Kreditur yang memberikan pinjaman kepada perusahaan yang dapat diklasifikasikan menjadi : krediturjangka pendek dan kreditur jangka panjang. Kreditur jangka pendek merupakan orang atau lembaga keuangan yang member pinjaman kepada perusahaan dalam jangka pendek atau yang pinjam akan segera jatuh tempo (tahun ini). Kreditur jangka pendek ini akan lebih menekankan pada kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya atau lebih tertarik pada likuiditas. Kreditur jangka panjang merupakan orang atau lembaga keuangan yang memberikan pinjaman jangka panjang atau memegang obligasi yang dikeluarkan perusahaan. Kreditur jangka panjang akan menekankan pada kelangsungan pembayaran bunga maupun pokok pinjaman. Mereka lebih menekannkan pada likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas. 2. Investor atau pemegang saham sebagai tambahan terhadap likuiditas. Penanam modal (pemilik perusahaan) juga memperhitungkan kebijakan perusahaan yang mempengaruhi harga saham perusahaan tersebut di pasaran. Macam – macam analisis rasio dari berbagai macam sudut pandang : Analisis Rasio dilihat dari sudut pandang manajemen Intern, yaitu manajemen itu sendiri untuk mengetahui perkembangan perusahaan maupun posisi relative terhadap perusahaan sejenis dlam industry yang sama. 1.) Analisis ratio dilihat dari sudut pandang pemilik Investor atau pemegang saham sebagai tambahan terhadap likuiditas. Penanam modal (pemilik perusahaan) juga memperhitungkan kebijakan perusahaan yang mempengaruhi harga saham perusahaan tersebut di pasaran dan juga digunakan bagi manjer perusahaan untuk mengambil sebuah keputusan. 2.) Analisis Rasio dilihat dari sudut pandang pemberi pinjaman Kreditur yang memberikan pinjaman kepada perusahaan yang dapat diklasifikasikan menjadi : krediturjangka pendek dan kreditur jangka panjang. Kreditur jangka pendek merupakan orang atau lembaga keuangan yang member pinjaman kepada perusahaan dalam jangka pendek atau yang pinjam akan segera jatuh tempo (tahun ini). Kreditur jangka pendek ini akan lebih menekankan pada kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya atau lebih tertarik pada likuiditas. Kreditur jangka panjang merupakan orang atau lembaga keuangan yang memberikan pinjaman jangka panjang atau memegang obligasi yang dikeluarkan perusahaan. Kreditur jangka panjang akan menekankan pada kelangsungan pembayaran bunga maupun pokok pinjaman. Mereka lebih menekannkan pada likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas. Standar rasio industri Menurut Sofyan Syafri Harahap (2010;313)Rasio ini sangat dibutuhkan oleh perusahaan yang ingin menilai prestasinya serta lembaga lain yang ingin mengatur industri itu serta para analis dan investor. BAB III PENUTUP KESIMPULAN Ratio merupakan teknik analisis laporan keuangan yg paling banyak digunakan. Ratio ini merupakan alat analisis menjelaskan dan memberikan gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan dari suatu period eke periode berikutnya. Dengan begitu pihak internal perusahaan seperti manajer dapat mengambil sebuah keputusan yang baik untuk perusahaannya. 1. Rasio Likuiditas: likuiditas perusahaan menggambarkan kemampuan perusahaan tersebut dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya kepada kreditor jangka pendek. 2. Rasio Leverage: rasio ini menggambarkan hubungan antara utang perusahaan terhadap modal maupun asset. 3. Rasio Aktivitas: Rasio ini menggambarkan aktivitas yamg dilakukan perusahaan dalam menjalankan operasinya baik dalam kegiatan penjualan, pembelian dan kegiatan lainnya. 4. Rasio profitabilitas : rasio yang melihat kemampuan perusahaan menghasilkan laba 5. Standar Rasio Industri: Rasio ini sangat dibutuhkan oleh perusahaan yang ingin menilai prestasinya serta lembaga lain yang ingin mengatur industry itu serta para analis dan investor. 6. Analisis Rasio dilihat dari sudut pandang manajemen: Intern, yaitu manajemen itu sendiri untuk mengetahui perkembangan perusahaan maupun posisi relative terhadap perusahaan sejenis dlam industry yang sama. 7. Analisis Rasio dilihat dari sudut pandang pemilik : Investor atau pemegang saham sebagai tambahan terhadap likuiditas. 8. Analisis Rasio dilihat dari sudut pandang pemberi pinjaman: Kreditur yang memberikan pinjaman kepada perusahaan yang dapat diklasifikasikan menjadi : krediturjangka pendek dan kreditur jangka panjang. Kreditur jangka pendek merupakan orang atau lembaga keuangan yang member pinjaman kepada perusahaan dalam jangka pendek atau yang pinjam akan segera jatuh tempo (tahun ini) DAFTAR PUSTAKA Prastowo Dwi, 2008, Analisis Laporan Keuangan konsep dan aplikasi Edisi kedua, Yogyakarta; Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN Munawir, 2010, Analisa Laporan Keuangan, Yogyakarta;Liberty Harahap, Sofyan Syafri. 2010, Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: Raja wali Pers http://dwiermayanti.wordpress.com/2011/06/10/analisis-rasio-keuangan/ http://hadiborneo.wordpress.com/2011/07/19/analisis-rasio-keuangan/ www.google.com http://alinonnie.blogspot.com/2012/03/analisis-rasio-keuangan.html